This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 30 Agustus 2020

TUGAS AIJ 3 - KONFIGURASI SIMPLE QUEUE

 KONFIGURASI SIMPLE                                QUEUE

1. Buka aplikasi Winbox yang telah terinstall

2. Pada menu “Queue” kemudian ada tab “Simple Queue”

3. Klik ikon “New Simple Queue” atau dilambangkan ikon “+”

4. Cara paling mudah untuk melakukan limitasi adalah dengan menggunakan IP Address. Tentukan terlebih dahulu IP Address yang akan di limit.

5. Apabila telah menentukan IP Address yang akan di limit, letakkan atau ketikkan IP Address tersebut pada kolom “Target”. Tentukan pula berapa max-limit yang merupakan batas maksimal untuk Bandwidth yang bisa digunakan diluar perhitungan Burst. Lalu klik OK


Contoh pengisian seperti dibawah :

Name queue1

Target : 192.168.30.253

Max Limit : Target Upload 5M

: Target Download 5M

6. Akan terlihat ada traffic sebesar 2Mbps dimana itu masih termasuk dibawah 5Mbps maka traffic tersebut masih bisa lewat.

7. Apabila ingin melimit lebih rendah kembali,ubahlah pada bagian Max Limit.

Contoh pengisian ingin melimit 1M saja :

Max Limit : Target Upload 1M

: Target Download 1M

Kemudian klik OK.

8. Maka terlihat pada Queue List apabila traffic akan turun, karena kita melimit menjadi 1Mbps.

9. Jangan panik terlebih dahulu apabila traffic berubah sangat rendah dibawah max-limit, karena Router akan melakukan kalkulasi average atau rata-rata terlebih dahulu hingga akhirnya akan berubah ke max-limit 1Mbps secara merata.

10. Disini juga terlihat pada ikon queue “Name queue 1” dimana berubah warna dari hijau menjadi merah, maka itu berarti queue sudah penuh.

Diatas merupakan cara paling simpel melakukan Limitasi Bandwidth dengan Simple Queue.


Untuk mengetahui lebih lanjut kembali mengenai Simple Queue, silakan simak pembahasan berikut ini :

1. Pada saat kita ingin melimit, tidak hanya menggunakan IP Address, namun juga bisa menggunakan Subnet. Dengan Subnet, kita bisa melimit suatu kelompok IP Address. Ketikkan Subnet pada kolom “Target”

Contoh pengisian  dibawah :

Target : 192.168.30.0/24

Lalu klik OK.

Seperti rule diatas maka akan melimit seluruh client yang menggunakan IP diatas dengan total bandwidth 1Mbps. 

*Total bandwidth, bukan masing-masing client.

2. Selain menggunakan IP Address dan Subnet, bisa juga melakukan limitasi berdasarkan interface.

Sebelum memilih ether berapa yang akan di limit, cek terlebih dahulu Laptop masing-masing terkoneksi ke ether berapa. Cara cek dengan buka tab Interfaces -> Interfaces List. Setelah mengetahui, maka pilihlah pada kolom “Target” yaitu ether yang telah diketahui.

Contoh pengisian dibawah ini :

Karena laptop yang digunakan terkoneksi menggunakan Ether 2, maka dipilihlah Ether 2

Klik Apply.

Nah disini telah terlihat bahwa laptop yang telah terkoneksi dengan ether 2 akan di limit. Tidak peduli berapapun IP Addressnya, apabila menggunakan ether 2 maka akan tetap di limit.

3. Apabila ingin melimit dengan menggunakan IP Address namun tidak hanya 1 IP Address maka silakan ikuti petunjuk singkat diatas lalu tekan tombol panah kebawah di samping kolom “Target” dan tambahkan IP Addressnya.

Klik Apply.

4. Apabila ingin melimit dengan menggunakan Subnet namun tidak hanya 1 Subnet maka silakan ikuti petunjuk singkat nomor 1 lalu tekan tombol panah kebawah di samping kolom “Target” dan tambahkan Subnetnya.

5. Begitu pula dengan interface, jika ingin melimit dengan menggunakan ether namun tidak hanya 1 ether maka silakan ikuti petunjuk nomor 2 diatas lalu tekan tombol panah kebawah di samping kolom “Target” dan tambahkan ether yang ingin di limit.

6. Bisa juga menggabungkan seluruhnya, antara IP Address, Subnet, dan Ether. Silakan menekan panah lalu pilih sesuai keinginan.

7. Pada Simple Queue terdapat kolom “Time” dimana kita bisa mengkonfigurasi queue berdasarkan waktu yang bisa ditentukan. Kita bisa mengatur max-limit untuk hari dan jam secara detail pada kolom paramater “Time”. 

*Paramater Time tidak bisa digunakan dengan mudah pada Queue Tree karena akan menjadi sedikit rumit dan dengan cara yang panjang.

Pada paramater “Time” ini juga terdapat kolom upload dan download. Dimana upload merupakan data yang digunakan customer dan download adalah paket download yang digunakan customer. Jangan dilihat dari sisi pandang router, karena ini dari sisi pandang client atau customer.

Contoh pengisian dibawah :

 Max Limit : Target Upload 10M

: Target Download 20M

Klik Apply

8. Disini juga tersedia Burst yang dapat dilakukan secara independen atau terpisah antara upload dan download.

9. Kemudian berlanjut pada tab “Advanced”, tidak hanya Tree Queue yang bisa menggunakan packet marks namun kita bisa melihat packet marks yang digunakan untuk menggabungkan Simple Queue dengan Firewall Mangle. Packet marks bisa digunakan untuk melimit TCP traffic tertentu.

Namun sementara dikosongkan terlebih dahulu.

10. Terdapat tab “Total” yang kita bisa melakukan limitasi total karena sistem kerjanya adalah penjumlahan dari limit download dan upload.

Misalnya tadi kita membuat upload limit 10Mbps dan download limit 20Mbps, secara otomatis total limit adalah 30Mbps, namun kita bisa merubah total limit ini menjadi 20Mbps.

Pada tab “Total” juga bisa mengatur lebih spesifik mengenai Priority, Burst, dan Queue Types.

11. Terdapat tab “Traffic” yaitu kita bisa melihat traffic upload dan download berdasarkan kecepatan dan besarannya.

12. Adapula tab “Statistics” dimana kita bisa melihat banyak packet drop, packet lost, jumlah packet, dan rata-rata traffic.

13. Terakhir ada tab “Total Statistics” yang merupakan laporan total yang menampilkan perhitungan dari limitasi total.

14. Pada tab “General” ada sebuah kolom yaitu “Dst.” atau Destination merupakan tujuan dari connections. Apabila Target adalah IP Client, maka Destinations merupakan IP/Interface/Subnet dari server. 

Jadi kita bisa melimit dari target client A ke server B, dengan menggunakan Destinations. Biasanya digunakan saat jaringan yang kita kelola memiliki server lokal.

Berikut merupakan contoh rule yang memiliki 2 subnet yaitu 30 dan 40 :

Nah apabila kita menginginkan dari subnet 30 ke subnet 40 tidak terkena limitasi seperti rule diatas, maka buat sebuah rule baru lagi dengan kolom Target adalah subnet 30 dan kolom Destinations adalah subnet 40 lalu besarkan limit, Klik Apply OK.

Namun jangan mengira ini sudah dibaca, karena Simple Queue akan dibaca secara berurutan, jadi rule yang paling spesifik ditaruh paling atas dengan menggesernya.

Maka traffic dari Subnet Target ke Subnet Destinations dan juga sebaliknya akan mengabaikan rule dibawahnya.

Jadi Target dan Destinations sangat penting karena Router mengenali mana asal dan tujuan dari traffic.

Apabila lupa menggunakan rule mengabaikan traffic lokal tadi maka traffic akan ikut terlimit, sebab Simple Queue tidak bisa menentukan mana traffic lokal dan mana traffic keluar.

15. Mengenai paramater “Parent” pada tab “Advanced”. Parent merupakan queue inti untuk pembuatan queue yang lebih lebar dan diatas queue dengan target yang lebih spesifik maka akan dikalkulasi dengan perhitungan HTB (Hierarchical Token Bucket).

Apabila ingin menggunakan Parent pada Simple Queue maka paramater Target harus diisi baik pada paramater Parent maupun paramater Child. Karena Simple Queue tidak bekerja secara maksimal dengan HTB, tetapi bisa digunakan maka harus disetting degan benar.

Kamis, 06 Agustus 2020

Tugas AIJ 2 - KONFIGURASI FIREWALL MIKROTIK


Konfigurasi Firewall Mikrotik


1.  Jika sudah terhubung dengan benar, Buka aplikasi winbox pada pc yang terhubung ke  mikrotik. Lalu klik  connect.

2. Set mikrotik menjadi client bagi jaringan luar dan pc menjadi client dari mikrotiknya. sehingga Mikrotik mendapat IP dari jaringan luar.

3. Atur konfigurasi NAT nya agar bisa terhubung ke jaringan luar.Maka akan mendapatkan ip dari mikrotik tersebut. NAT ada 2 jenis yaitu:

  • Source NAT
  • Destination NAT atau PAT


4. Selanjutnya kita akan mencoba mem-block suatu IP, Klik IP -> Firewall. 

5. Pilih Filter Rules lalu klik tanda + yang berfungsi untuk menambahkan daftar block nya. Pada bagian chain diisikan forward, yang mana digunakan untuk proses paket data yang melewati router.Di Filter Rules ada 3 chain yaitu :

  • Chain Forward , adalah trafick yang melalui Router dari LAN ke Internet atau sebaliknya.
  • Chain Input , adalah semua trafick dari luar menuju ke Router / Mikrotik.
  • Chain Output , adalah trafick dari Mikrotik menuju ke Network lain.
Untuk out interface, disini menggunakan Ether 2, ini bisa diganti sesuai dengan ethernet mana yang digunakan untuk terhubung ke jaringan luar.


6. Lalu klik action , pilih drop yang berarti seluruh paket yang dikirim oleh PC client dengan IP yang telah didaftarkan akan di drop atau ditolak.

Dapat dibuktikan dengan tes PING ke ip yang diblock tersebut.

Apabila kita ingin menghapus block nya, kita cukup meng-klik tanda silang. 

7. Selanjutnya, kita juga dapat memblok mac address dengan menggunakan mikrotik .Karna IP dapat berubah-ubah, akan tetapi  mac address akan tetap, sehingga pengguna dapat di blok. Pada bagian ini, dibagian advanced,  src.MAC address diisi dengan mac address yang ingin diblock.


Untuk action, tetap pilih drop

Pada konfigurasi firewall mikrotik ada beberapa pilihan Action, diantaranya :


  • Accept    : paket diterima dan tidak melanjutkan membaca baris berikutnya
  • Drop       : menolak paket secara diam-diam (tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP)
  • Reject     : menolak paket dan mengirimkan pesan penolakan ICMP
  • Jump      : melompat ke chain lain yang ditentukan oleh nilai parameter jump-target
  • Tarpit     : menolak, tetapi tetap menjaga TCP connection yang masuk (membalas dengan SYN/ACK untuk paket TCP SYN yang masuk)
  • Passthrough : mengabaikan rule ini dan menuju ke rule selanjutnya
  • log : menambahkan informasi paket data ke log



8. Apabila kita ingin mem-block beberapa IP, maka kita bisa mengelompokkan ip tersebut dalam suatu list.caranya : IP->Firewall , Lalu pilih Address list. Pada bagian ini akan ditambah kan sebuah grup, dimisalkan diberi nama " IP Pengacau"

9. untuk menambahkan IP yang ingin dimasukkan ke list " IPpengacau" , dapat ditambahkan pada bagian Source address list dari menu advanced. 

10. Selanjutnya, dari menu firewall yang ada pada mikrotik ini, kita juga dapat memblock situs atau  IP tujuan  yang kita anggap sebagi situs yang tidak baik.
klik Filter Rules lalu isi pada bagian Dst.Adresses  (IP tujuan yang akan diblock). Dan untuk actionnya pilih Drop.

Disini kami mencoba memblock situs atau IP dari Google.

Lalu kembali kita tes dengan melakukan PING ke IP Google

Dan jika ingin mengahpus block atau membatalkan block, dapat memberikan tanda silang pada konfigurasi tadi.

11. Selanjutnya, kita juga dapat memblock jaringan yang berasal dari luar, misalkan jaringan ini dicurigai sebagai aktifitas hacker. 

Caranya kita tambahkan IP jaringan yang berasal dari luar mikrotik. Lalu untuk actionnya dipilih Drop.

Disini Dinamai "attacker"

Selasa, 28 Juli 2020

Tugas AIJ 1 - Konfigurasi Dasar Mikrotik

KONFIGURSI DASAR MIKROTIK

Sebelum memulai konfigurasi yang harus disiapkan adalah:
1) Topologi dasar mikrotik
2) Aplikasi Winbox,yang bisa di download di mikrotik.com


Buka aplikasi winbox klik di MAC addres login admin tanpa password lalu klik connect.


Muncul konfigurasi bawaan, kita klik remove configuration untuk mengeset dari 0, akan restart otomatis.


Sebelum kita connect internet sebaiknya password diganti, dengan cara klik system - user lalu diganti Name : user, group : full, password silahkan diisi, klik apply- ok


User yang lama kita nonaktifkan.


Ccoba login ulang dengan user baru.


Ganti nama perangkat dengan cara klik system-identity isi dengan nama-ok.




Kita bisa memanfaatkan bridge, dengan cara klik bridge-klik tanda (+)-isi dengan nama bridge-ok.


Masukan bridge ports, dengan cara klik tanda (+) - interface : ether 1-bridge : bridge_wan-ok.


Kita pakai DHCP client, dengan cara klik IP-DHCP client -(+)-DHCP-interface : bridge wan-ok sampai muncul bound.


Untuk mengecek apakah gateway sudah terhubung atau belum bisa ip-routers.


KIta bisa test dengan cara ping 10.10.10.1 dan ping 8.8.8.8 router sudah connect internet.



Kalau static, kita matikan dulu DHCPnya klik ip-DHCP client-lalu nonaktifkan 



*lalu klik manual (+) addres : 10.10.10.200/24-interface : bridge_wan-klik apply-ok


*lalu kita cek, dengan cara-ping 10.10.10.1


Lalu settimg default gateweanya, klik ip-routers klik(+)-Dst.Addres : 0.0.0.0/0-gateway : 10.10.10.1-apply-ok.



*Test ping 8.8.8.8 (bisa internet)


Setting DNS, klik IP > DNS > servers : 10.10.10.1 > aktifkan Allow Remote Requests untuk melayani client > Ok.

Test DNS, ping www.google.com

Untuk akses jaringan LAN, buat bridge lagi dengan cara bridge > + > Name : bridge-LAN > Ok.

Di portsnya, port > + > interface : ether 2 > bridge : bridge-LAN > apply > Ok > recconect.

Jika ingin memasukkan interface lain ke LAN, bridge > + > interfaces : wlan1 > bridge : bridge-LAN > apply > copy > wlan2 > apply > ether 6 > apply.



Kita bisa tambahkan ether3 di bridge WAN, caranya bridge > + > interface : ether 3 > apply > Ok.

Coba cek pakai ping 8.8.8.8 ( harusnya kalau benar port ether1 dipindah ke port ether3 akan tetap terkoneksi karena sama-sama masuk kekoneksi bridge WAN).

Masukan konfigurasi IP Address LAN, IP > address > + > address : 192.168.1.1/24 > interface > bridge-LAN > Ok.

Klik IP > DHCP server > DHCP setup > DHCP server, interface : bridge-LAN > next semua > DNS servers: 192.168.1.1 > next.


Kita bisa cek melalui konfigurasi network PC kita, ping dari laptop ke router ping 192.168.1.1 dan ping 8.8.8.8 (belum terhubung)


Kita buat source NAT dengan cara klik IP > firewall > NAT > + > Out.interface : bridge-WAN > action : masquerade > apply >Ok.


Cek ping 8.8.8.8 ( connect internet )

Kita bisa menetapkan QOS dengan cara masuk ke New Simple Queue, target : 192.168.1.254, max limit : 10 M, unlimited : 10 M > apply > ok.

Cek di IP services list, kita matikan yang tidak perlu ( ftp,api,api-ssl,telnet).

Untuk pengembangan network, klik wirelles > mode : ap bridge > frequency : 5785 > ssid : mikrotik.

Sebelum diaktifkan, buat security profiles > masukan password > apply > Ok.

Lalu kita buka wirelles yang tadi, klik advance mode, security profile : profile 1 > apply > enable > Ok.

Setting pppoe di bridge WAN, klik interfaces > + > pppoe client, pilih interfaces : bridge-WAN > klik dial out, usernya : client1 dan password, centang use peer DNS > apply > Ok.


Cek koneksi dari router dengan ping 8.8.8.8 ( sudah terhubung )

Kita login ke IP addressnya jangan MAC addressnya karenablebih stabil, lalu masukan user dan password.

Check For Updates.







Selasa, 08 Oktober 2019

LP ASJ XI - Instal Debian

INSTALASI DEBIAN 8.8 DI VIRTUAL BOX

Sebelum mulai instalasi silahkan siapkan:
  • Aplikasi Oracle VM virtualBox yang suadah terinstal pada PC Anda. Bisa download di website resminya.
  • ISO Debian 8.8.0 DVD-1 
 Untuk memulai kita bukaVirtualbox, klik icon New untuk membuat Virtual Machine baru



Silahkan buat NAMA VM dan pilih Sistem Operasi yang akan kita instal .

Type = Linux ;Version = Debian (64-bit)
*jika pada NAMA VM mengandung nama OS maka tipe dan versi akan terpilih secara otomatis


Seting RAM untuk VM baru kita.
Kapasitas rekomendasi 1GB/1024MB untul
Debian
*pastikan tidak melewati tanda warna hiajua



















Seting HDD
Pilih "Create a virtual  hard disk now"


Tipe HDD 
Pilih "VDI ( VirtualBox Disk Image )


Pilih "Dinamically alocated"


Ukuran HDD pada Vm 
Di sini kami setting 10GB 



VM yang kita instal DEBIAN telah siap.
Klik Start untuk menyalakan VM.


Saat VM mulai menyala, akan meminta start-up disk.
Kita klik icon folder di bagian kanan.






Pilih lokasi dimana ISO Debian yang akan kita pakai .
Klik Open.



setelah kita pilih ISOnya..
Klik tombol Start untuk memulai booting.




Tampilan awal instalasi.
pilih "instal" untuk proses instalasi dalam mode teks.


Pilij bahasa yang akan kita gunakan saat installasi.


Pilih lokasi kita.
Other>Asia>Indonesia.





Localle Setting.
Pilih United States.



Seting keyboard yang kita gunakan.
Pilih American English.

Loading.........


Konfigurasi nama HostName


Konfigurasi nama Domain



Konfigurasi password untuk root
*dua kali pengisian password*





Selanjutnya kita konfigurasi User baru
isikan nama lengkap untuk user baru.\


Membuat username untuk user baru.


Konfigurasi password untuk user baru
*dua kali pengisian*



Loading..........

Konfigurasi Time Zone
Western = WIB
Central = WITA
Eastern = WIT



Loading..........


Selanjutnya adalah bagian konfigurasi Partisi HDD.
*Guide = Otomatis ; Manual = Sesuai keinginan kita*.
Di sini kita memilih Manual.


Terlihat total kapasitas  HDD kita.
Tetapi disini belum terbuat Partition Table-nya.


Pilih Yes untuk membuat patition table pada HDD kita.


Partition table sudah terbuat,
ditandai dengan munculnya FREE SPACE / RUANG KOSONG 
pada HDD.
Kita mulai membuat partisi yang pertama dengan cara
 ENTER bagian FREE SPACE.



Selanjutnya pilih "Create a new partition"
untuk membuat partisi baru.


Isikan ukuran kapasitas partisi yang akan kita buat.
Di sini kami membuat partisi berukuran 8GB.
Comtinue untuk melanjutkan.


Karena yang akan kita buat pertama adalah partisi untuk root, maka tipe partisinya adalah Primary.


Penempatan partisi yang baru.
*Beginning = awal ; End = Akhir.*


Seting partisi. Di sini kita ubah bootable flag menjadi on.
Kemudian pilih "Done setting up the partition" untuk mengakhiri seting partisi pertama kita.



Partisi root sudah berhasil dibuat.
Kita lanjutkan membuat partisi kedua dengan Enter pada sisa free space.


Pilih "Create a new partition" untuk membuat partisi baru.


Kita gunakan semua kapasitas sisa partisi yang ada.
*minimal ukuran partisi swap adalah 2x ukuran RAM.*


Untuk partisi kedua ini kita pilih Logikal sebagai tipe partisi.


Selanjutnya, kita seting "use as" menjadi "swap area"
Kemudian pilih " Done settimg up partition " untuk mengakhiri seting partisi kedua kita.




Sekarang kita telah selesai membuat dua partisi utama,
yaitu partisi root(/) sebesar 8GB dan partisi swap area sebesar 2,7GB.
Pilih "Finish partition and write changes to disk" untuk menyelesaikan seting partisi.


Sebelum finishing pembuatan partisi akan muncul konfirmasi perubahan yang ada.
Pilih " YES " untuk melanjutkan.


Loading......... pembuatan partisi


Konfigurasi Package Manager.
Akan meminta kita memasukkan DVD selamjutnya. Tapi tahap ini bisa kita lewati.
Yes = scan DVD selanjutnya
No = kita lewati tahap ini


Konfigurasi Package Manager menggunakan Network Mirror


Loading..............



Pilihan keikutsertaan pada survei penggunaan paket


Tahap selanjutnya adalah pemilihan paket mana saja yang 
akan kita instal.
Gunakan tombol space untuk memilih/menghilangkan 
pilihan pada setiap paketnya.
Kemudian tekan tombol enter / pilih menu continue untuk 
melanjutkan.


Loading............. instalasi paket yang sudah dipilih


Instal GRUB (boot loader)


Pilih Lokasi GRUB
Pilih lokasi yang sudah disediakan.


Loading......... proses instalasi GRUB


Proses instalasi telah selesai.
Pilih Continue untuk merestart Pc.


Tampilan awal booting akan muncul  Menu GRUB


Debian telah terinstal dan siap untuk dikonfigurasi.
Kita bisa login menggunakan username atau root.